direct expansion coil HVAC dengan lapisan blue fin anti korosi

Pengaruh Jumlah Row pada Kinerja Coil HVAC

Dalam dunia HVAC, coil adalah salah satu komponen terpenting yang menentukan performa sistem pendingin. Coil berfungsi sebagai tempat pertukaran panas, baik pada evaporator maupun condenser. Salah satu faktor teknis yang sering jadi perhatian adalah jumlah row pada coil. Semakin banyak row, semakin besar luas permukaan perpindahan panas. Tapi, bukan berarti semakin banyak row selalu lebih baik. Artikel ini akan membahas apa itu row coil HVAC, bagaimana jumlah row memengaruhi performa sistem, dan faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan saat menentukan jumlah row coil.

Apa Itu Row Coil?

Row coil merujuk pada jumlah baris pipa tembaga yang dipasang di dalam satu unit coil. Pipa-pipa ini biasanya disusun sejajar dan dilapisi fin aluminium untuk memperluas area perpindahan panas. Contoh: coil 4 row artinya ada 4 baris pipa dari depan ke belakang.

Jumlah row ini penting karena semakin banyak baris, semakin luas permukaan yang dilalui refrigerant atau air dingin untuk bertukar panas dengan udara. Dalam aplikasi nyata, pemilihan jumlah row ditentukan oleh kapasitas pendinginan yang dibutuhkan, dimensi unit, dan aliran udara yang tersedia.

susunan pipa tembaga coil HVAC sebelum pemasangan header

Dampak Jumlah Row terhadap Performa

  • Row sedikit (2–3):

    Cocok untuk aplikasi ringan, misalnya FCU kecil atau showcase.

    Kapasitas pendinginan terbatas, sehingga tidak cocok untuk ruang besar.

    Udara mengalir lebih cepat karena hambatan rendah.

  • Row menengah (4–6):

    Banyak digunakan pada AHU dan coil standar di gedung perkantoran.

    Seimbang antara kapasitas pendinginan dan konsumsi energi.

    Pressure drop masih relatif aman untuk blower standar.

  • Row banyak (7–10 row atau lebih)

    Dipakai pada sistem industri besar, chiller, atau gedung bertingkat tinggi.

    Kapasitas pendinginan tinggi, mampu menurunkan suhu udara lebih cepat.

    Namun, semakin banyak row → semakin besar pressure drop, artinya blower harus bekerja lebih keras.

Dari sini, jelas bahwa jumlah row coil HVAC memengaruhi langsung kapasitas pendinginan, efisiensi energi, dan umur pakai blower.

Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan

Kapasitas Pendinginan:

Semakin banyak row, semakin besar kapasitas. Tapi jangan berlebihan, karena bisa boros energi.

 

Dimensi unit:

Tidak semua housing AHU atau FCU muat untuk coil dengan row yang terlalu tebal.

 

Aliran udara (CFM):

Blower harus sanggup mendorong udara melewati coil. Jika row terlalu banyak, aliran udara bisa terhambat.

 

Efisiensi Energi:

Coil dengan row berlebihan memang dingin, tapi bisa menyebabkan konsumsi listrik fan naik signifikan.

 

Biaya:

Coil dengan row lebih banyak otomatis lebih mahal karena butuh material tembaga dan aluminium lebih banyak.

coil evaporator efisien buatan Indonesia
condenser coil pada sistem pendingin udara luar ruangan

Kesimpulan:

Jumlah row coil HVAC adalah faktor penting dalam desain sistem pendingin. Terlalu sedikit row bisa membuat kapasitas rendah, sementara terlalu banyak row justru membebani blower dan meningkatkan konsumsi energi. Karena itu, jumlah row harus disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi.

👉 PT CIKAMI siap membantu Anda merancang dan memproduksi coil dengan jumlah row yang tepat, sesuai kebutuhan proyek HVAC Anda.